Haihaihai,
Guys pernah ga sih kalian ada difase dilema antara kuliah dan ingin bekerja sehingga memiliki penghasilan. Yaps aku juga pernah pada fase itu, sepertinya bukan aku saja sih tapi sebagian besar mahasiswa pernah merasakannya. Dulu aku sempat beberapa kali mencoba keberuntungan lain diluar jam kuliah, ada usaha membuahkan hasil ada juga yang aku stop. Pada postingan ini aku mau sharing pengalamanku bekerja sebagai Guru Les Private. Mungkin dimasa pandemi ini akan sulit di coba, tapi bisa kalian coba disaat keadaan sudah mulai membaik menuju ke normal.
Guru Les Private
Pekerjaan yang menurutku memberi banyak benefit kepada kita. Selain mendapat uang tambahan alias di gaji tetapi kita juga bisa me refresh ilmu kita. Kita juga bisa sambil belajar menghadapi berbagai karakter orang mulai dari murid les, orang tua murid, rekan sesama guru les dan lain-lain. Dulu aku memilih menjadi guru les privat, jadi aku mengajari semua mata pelajaran. Awalnya deg-degan takut murid les ga ngerti. Tapi lama-lama jadi terbiasa dan mulai mengerti karakter murid les.
Beberapa tips dariku yang mungkin bisa bermanfaat bagi teman-teman:
a. Poin pentingnya adalah: Belajar
Yaps sebagai guru les, kita dituntut juga ikut belajar mengikuti perkembangan keilmuan sekarang ini. Dimasa-masa mengajar Les aku menyempatkan diri untuk belajar pelajaran SMP lagi (Saat itu muridku siswa SMP). Ketika aku memiliki jam kosong diperkuliah aku menyempatkan untuk mempelajari kembali pelajaran yang akan ku ajari. Mencari materi melalui ebook dan latihan-latihan soal.
oya, Jangan lupa menanyakan kepada murid, apakah mereka mempunya buku kumpulan soal. Karena beberapa sekolah mewajibkan siswa nya untuk membeli buku tersebut dengan harapan muridnya belajar di rumah. So bukunya bisa di pinjam atau difoto sebagai tambahan refrensi buat kita.
b. Coba pelajari karakter siswa
Sebagai guru les dan tidak bisa membaca karakter siswa pada pertemuan pertama (kecuali anak jurusan psikologi). Jangan terlalu menggurui dan lihat apa yang kira-kira siswa kita kurang kuasai dan tanyakan apa yang membuatnya susah menguasai materi itu.
d. Jangan ikut campur permasalahan keluarga murid kita
Yap terkadang murid kita curhat, cukup dengarkan dan beri
saran seadanya. Biarkan si murid bercerita tentang keluarganya, jangan menanyai
silsilah keluarganya dan mengapa menjadi apa?
Itu akan memberi ketidak nyamanan diantara kalian, murid les dan keluarga murid kita.
e. Jangan memberikan proposal dana
Aku pribadi tidak pernah mengajukan proposal bantuan dana bentuk
apapun kepada orang tua murid les ku dulu. Sebab aku benar-benar memisahkan
kehidupan personal dengan pekerjaan. Alasannya karena aku benar-benar
membutuhkan pekerjaan itu saat kuliah dulu dan tidak mau kehilangan pekerjaan
hanya karena mengajukan proposal bantuan dana untuk field trip atau sebagainya.
Seorang temanku bercerita, setelah mengajar beberapa bulan,
dia mengajukan proposal bantuan dana (aku lupa bantuan dana apa kalau tidak
salah bantuan dana field trip atau penelitian ekskul yang diikutinya). Orang
tua murid tersebut mengatakan bahwa tempat kerjanya tersebut sedang tidak mencari
dana CSR, tetapi dampaknya kepada temanku adalah dia menjadi tidak nyaman
ketika mengajar, seperti merasa tidak enak hati.
So, menurut aku. Melalui kerja part time sebagai guru les
kita bisa belajar bekerja secara professional.
Bisa memisahkan permasalahan pribadi kita.
Hal yang paling berkesan menjadi guru les adalah ketika murid kita mendapat nilai bagus dan diterima disalah satu SMA favotite.
Alhamdulillah saat itu aku dipercaya mengajar murid les ku ketika dia kelas 1 SMP hingga kelas 3 SMP, sebenarnya aku ga pernah nyangka bisa bertahan menjadi guru les privat selama itu.
Fase tidak enaknya?
Yess, ya jelas ada dong. Apalagi ketika murid les ku badmood dan ga mau belajar. Mau ga mau semua jurus mengaja belajar dikerahkan mulai dari mengerjakan PR terlebih dahulu lalu membahas pelajaran berikutnya.
Gaji
Menurut aku gaji guru les privat lebih besar dibandingkan dengan guru les bimbel. Karena persentase pembagiannya akan dibagai kepada lembaga. FYI, buat teman-teman yang ingin menjadi guru les private juga bisa mengajukan ke lembaga pendidikan hanya saja akan ada pengurangan karena ada persenan buat lembaga, bisa juga memasang iklan di media sosial, atau membagikan selebaran.
Aku pernah memasang iklan les di media sosial, ikut membagikan selebaran les di lingkungan sekolah.
Malu?
Awalnya sih merasa agak malu, tapi yang namanya usaha ga akan menghianati hasil.
Oya, aku mau cerita juga nih. Awal mula aku semakin bertekad menjadi guru les adalah karena salah satu temanku yang berprofesi sampingan sebagai guru les. Temanku bisa dibilang dari keluarga sangat berkecukupan, ke kampus juga membawa mobil, tapi yang membuat aku semakin salut adalah temanku tetap menjadi guru les.
Dan disitu aku semakin termotivasi
"masa dia yang anak orang kaya saja ga malu jadi guru les dan aku yang biasa saja dari daerah masih mikir-mikir?"
Dan dari situlah aku mulai semangat lagi. Alhamdulillah dari hasil mengajar les aku bisa membeli kebutuhan tambahanku sendiri seperti membeli tas baru dan tidak terlalu mengaharapkan kiriman bulanan.
So, buat teman-teman yang masih bimbang memutuskan kerja part time selama kuliah atau tidak. Coba di pertimbangkan baik dan buruknya. Jika lebih banyak buruknya lebih baik tidak misal belum bisa bagi waktu kuliah dan bekerja. tapi jika lebih banyak sisi positif lebih baik dilaksanakan.
Dan satu lagi, jangan lupa tetap menomorsatukan kuliah ya. Karena orang tua kita sangat berharap kita bisa lulus tepat waktu
Semoga tulisannya bermanfaat guys
Ira